KKB TIMBULKAKN RASA TAKUT BAGI MASYARAKAT PAPUA
NEX-UPDATE-Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kaskogabwilhan) III, Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mencela tindakan serangan yang sudah dilakukan barisan separatis teroris (KST) atau barisan kriminil membawa senjata (KKB) pada pendulang emas di Kali Ei Daerah Mosom Duba, Area Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Deni memandang tindakan beringas yang sudah dilakukan KST itu sudah memunculkan rasa ketakutan sampai trauma untuk warga Papua.
"Tindakan beringas KST Papua itu sudah membuat perasaan takut dalam masyarakat Papua. Perlakuan barisan separatis ini tidak ubahnya seperti teroris yang membuat keamanan dan kestabilan daerah terusik, yang punya pengaruh pada kesejahteraan warga Papua," katanya dalam penjelasannya, Jumat (20/10/2023).
Deni mengatakan sekarang ini team kombinasi TNI-Polri sukses menyelamatkan 27 penambang yang sebelumnya sempat selamatkan diri.
"27 orang sukses diselamatkan, 7 wafat dan 20 orang selamat, ada yang cedera enteng, dengan rinciannya 18 orang penyelamatan tahapan pertama dan seterusnya sukses diselamatkan sembilan orang," katanya.
Ia memperjelas, jika korban pembantaian itu adalah warga sipil biasa bukan intelijen. Sekarang ini, team kombinasi tetap lakukan penyisiran untuk cari warga yang mungkin selamat dari tindakan bengis itu.
"Untuk tegaknya hukum sekarang ini aparatur TNI melakukan pemburuan pada KST pimpinan Asbak Koraneu," terangnya.
Diketahui, pada Senin 16 Oktober 2023 sekitar 30 orang KST Papua serang tempat penambangan emas illegal yang berada di Kali Ei Daerah Mosom Duba, Area Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Sekitar tujuh masyarakat yang disebut pendulang emas meninggal dibunuh.
KST ini diketahui adalah pimpinan Asbak Koranue, sisi dari barisan Egianus Kogoya. Adapun mereka memakai senjata 1 senapan SS1 V2, panah, dan parang. Selainnya membunuh, KST membakar 3 ekskavator, 2 truk, dan Kamp pendulangan.