Mantan Perdana Mentri Pakistan Diancam Hukuman Mati ??

Mantan Perdana Mentri Pakistan Diancam Hukuman Mati ??

0

 MANTAN PERDANA MENTRI PAKISTAN DIANCAM HUKUMAN MATI ??



Atas tuduhan itu, Imran Khan bisa hadapi kemungkinan hukuman mati dan tidak bisa mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen di bulan Januari.

Khan dan Shah Mahmood Qureshi, seorang pengawal dekat dan wakil pimpinan partai oposisi Pakistan Tehreek-e-Insaf, akan diadili minggu ini dalam suatu penjara pada tingkat keamanan yang lebih tinggi di kota Garnisun Rawalpindi.


Dakwaan mengutarakan rahasia negara bisa dihukum dimulai dari penjara sepanjang umur sampai hukuman mati, menurut Umair Niazi, salah satunya advokat Khan. Tetapi, Niazi menjelaskan jika dia percaya Khan dan Qureshi akan dibebaskan karena mereka tidak lakukan "kekeliruan apa pun itu."


Persidangan akan diawali pada Jumat (27/10), baik Khan atau Qureshi sudah menyanggah dakwaan pada mereka. Sidang akan berjalan di depan pengadilan khusus dengan tertutup di Penjara Adiyala, tempat Khan ditahan. Advokat Khan sudah ajukan berkeberatan atas persidangan yang sudah dilakukan dengan tertutup.


Kasus ini berkaitan pidato Khan dan pengibaran surat diplomatik rahasia pada suatu rapat umum sesudah pemberhentiannya dalam mosi tidak yakin di parlemen pada 2022. Document itu yang dipanggil Cipher, belum sempat dipublikasi baik oleh pemerintahan atau advokat Khan, tapi nampaknya adalah reportersi diplomatik di antara dubes Pakistan untuk Washington dan Kementerian Luar Negeri di Islamabad.


Di saat itu, Khan menggenggam surat yang diperhitungkan mengeklaim jika surat itu ialah bukti jika ia diintimidasi dan jika penggulingannya ialah konspirasi AS, yang diperhitungkan dilakukan oleh militer dan pemerintahan di Pakistan. Washington dan beberapa petinggi Pakistan menentang claim itu.


Advokat pembela Khan yang lain, Naeem Panjutha, mengeklaim pada Senin (23/10) jika bekas perdana mentri dan Qureshi "dituduh dengan tergesa-gesa" dengan tujuan untuk memberi hukuman pimpinan oposisi yang terkenal itu secara cepat.


Khan hadapi lebih dari 150 kasus, termasuk tuduhan penghinaan pada pengadilan sampai terorisme dan memprovokasi kekerasan, dan sudah dihukum 3 tahun penjara atas kasus korupsi di awal Agustus kemarin. Kemudian, Pengadilan Tinggi Islamabad membatalkan hukuman itu yang disebut kemenangan hukum untuk Khan. Kemenangan ini tidak tahan lama karena dia diamankan lagi di bulan Agustus dalam kasus Cipher.


Untuk sekarang ini, Khan tidak penuhi persyaratan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum bulan Januari karena dua hal. Ia harus dibebaskan dari dakwaan korupsi dalam kasus korupsi dan dakwaan kasus Cipher harus diurungkan.


Panjutha, advokat Khan, menjelaskan pada sebuah pengakuan video ke beberapa reporter pada Senin (23/10) jika client-nya tidak memperoleh pengadilan yang adil.


Sepanjang akhir minggu, tandingan politik khusus Khan dan bekas Pertama Menteri Nawaz Sharif kembali lagi ke Pakistan, akhiri 4 tahun pengisolasian yang dipaksakankannya sendiri di London. Sharif menyampaikan pidato pada Sabtu (22/10) pada sebuah rapat umum kembalinya di kota Lahore pada bagian timur Pakistan, dan mengatakan jika dia maafkan semuanya orang yang sudah mengakibatkan kesusahan untuknya.


Sharif dan partainya, Liga Muslim Pakistan, diprediksi akan hadapi kompetisi ketat di dalam pengambilan suara di bulan Januari kedepan dengan partai Khan, yang terkenal di kelompok masyarakat Pakistan.


Sharif sudah jadi buronan semenjak dia tidak datang di pengadilan Pakistan di tahun 2019 - pada periode kepimpinan Khan susul vonis bersalah dan hukuman sepuluh tahun penjara atas dakwaan korupsi.


Tetapi, pengadilan federasi belakangan ini memberikannya pelindungan dari penahanan, yang kemungkinan dia untuk kembali lagi ke rumah. Walaupun demikian, dia harus datang di Pengadilan Tinggi Islamabad pada Selasa (24/10).

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)